Kontroversi
bahaya ponsel sepertinya masih berlanjut. Belum lama ini, gabungan
para peneliti mengklaim, radiasi telepon nirkabel dapat menyebabkan
sakit kepala, leher, kelelahan, iritasi kulit, meningkatkan risiko
kanker hingga Alzheimer dan Parkinson.
Seperti
diberitakan Dailymail, Sabtu (1/8/2015), radiasi dapat menyebabkan
stres oksidatif yang berhubungan dengan penyakit degeneratif.
Dr
Igor Yakymenko, dari National Academy of Sciences Ukraina mengatakan,
argumennya didasarkan pada reaksi kimia yang berperan dalam mengontrol
suhu tubuh.
"Stres
oksidatif terjadi ketika ada produksi radikal bebas meleibih ambang
batas normal. Hal ini menyebabkan molekul tidak stabil dan rusaknya
komponen penting dari sel, seperti membran sel, protein penting atau
bahkan DNA," katanya.
Yakymenko menuturkan, penggunaan
ponsel selama 20 menit sehari selama lima tahun dapat meningkatkan tiga
kali lipat risiko salah satu jenis tumor otak. Dan menggunakan telepon
satu jam sehari selama empat tahun meningkatkan 3-5 kali lipatrisiko
beberapa tumor.
Penelitian
yang diterbitkan journal Electromagnetic Biology and Medicine ini
adalah hasil kolaborasi antara ilmuwan di Indiana University, University
of Eastern Finland dan University of Campinas di Brazil.
Selama
15 tahun mereka menginvestigasi paparan radiasi ponsel dan ditanggapi
negatif oleh sejumlah kalangan. Para ilmuwan mengatakan ada perangkat
mungkin menyebabkan kanker pada manusia tapi tidak ada bukti yang cukup
atau pada kesimpulan yang jelas.
Sementara
itu, menurut Cancer Research UK, bukti ilmiah saat ini menunjukkan,
paparan radiasi ponsel tidak meningkatkan risiko tumor otak, atau jenis
kanker lainnya.
Sumber: Liputan6
0 Response to "Ilmuwan Kembali Buktikan Ponsel Sebagai Pemicu Kanker "
Post a Comment